Pada tahun 1975 aku dilahirkan ke dunia ini tepatnya pada hari kamis jam 5 pagi diwaktu bayi hingga aku ber umur 5 tahun baru aku bertemu dengan ayahku yang seorang pensiunan ABRI.Ditengah keluargaku aku terkenal paling pandai beruntung aku mempunyai keluarga yg ber basic militer karena aku bisa tumbuh menjadi seorang yang tak mengenal gengsi dalam melakukan segala pekerjaan,aku pernah jadi penjual kue keliling kampong,aku pernah menjadi seorang loper Koran,dan jadi tukang tambal ban pun pernah ku alami dan yang paling membuat keluargaku marah aku pernah menjadi BANDAR NARKOBA .Menginjak dewasa yaitu pada saat aku memasuki SMA aku mulai mengenal gengsi mulai tertular gaya hidup temen ku yang
WAKTU WAKTU SMA
notabene anak orang berada sampai pada akhirnya aku harus kelar SMA selama 4 tahun ,Setelah lulus SMA pada tahun 1995 aku berharap bisa melanjutkan kuliah dan harapan itu tekabul aku masuk universitas cukup ternama di malang dan aku ambil jurusan Hukum hari berganti hari bulan berganti bulan kehidupan ku bukan lebih baik tetapi lebih terjerumus ke lembah hitam akhirnya pada thn 1996 aku masuk tahanan polisi beruntung ayah ku mau mengambil dari sel dan sejak saat itu aku mulai berfikir jadi apa kalau aku terus begini kumulai kehidupanku dengan meninggalkan bangku kuliah ku ,dan aku berharap bisa berubah ,kumulai langkah awalku mencoba tuk mencari pekerjaan ooooo ternyata begitu sulit dan tak semudah kubayangkan akhirnya aku diterima sebagai salesman alat-alat elektronik di kota Malang kujalani dengan riang gembira walaupun aku harus berpanas-panas dengan terik matahari, hari berganti hari minggu berganti minggu hingga akhirnya genap sudah aku bekerja selama satu bulan dan aku berharap gajian akan kuterima bersama bonus penjualan .Alangkah sedihnya hatiku ternyata apa yang kuharapkan meleset ternyata gaji yang ku dapat tidak sesuai dengan apa yang kuharapkan dan bonus pun jauh dari perhitungan yang ku terima hanya 500 rupiah mulai saat itu aku putuskan tuk recent dari pekerjaan itu dan akhirnya aku bertemu dengan teman lama ku waktu di SMP dulu dan temanku itu termasuk gadis rebutan di sekolah,tetapi sekarang dia sudah jauh karena terkena penyakit paru-paru kucoba untuk menberi semangat kepada dia dan hal itu membuahkan hasil yang begitu menggembirakan berangsur-angsur kondisi dia semakin membaik dan akhirnya aku memutuskan tuk meminang dia walaupun aku belum mengutarakan rasa cinta terhadapnya alhamdulilah gayung pun bersambut dia menerima kedatangan orang tua ku dengan suka cita . Aku dan istri tercintaku
Semenjak itu aku berusaha tuk cari pekerjaan seadanya dari kuli batu sampai kuli angkut bahan bangunan ,dan pernah menjadi kenek truck antar kota, akhirnya aku mendapat pekerjaan di pabrik pemintalan benang di kota Lawng bahagianya rasa hati walaupun gaji kecil dan sebagai operator mesin Carding di kala itu ,aku tidak mau keluargaku tahu apa yang aku kerjakan setahu mereka aku kerja di kantoran.Hari berganti hari hingga empat bulan tak terasa aku bekerja di pabrik pemintalan itu dan yang paling kutunggu hari pernikahan ku kurang dua bulan lagi,semua keperluan ku kumpulkan sedikit demi sedikit hingga semuanya terpenuhi hanya kurang biaya penghulu saja yang belum tersedia .
Pada pagi hari rutinitas kerja aku lakukan seperti biasa dan tidak kusangka hari itu aku dipanggil oleh HRD tempatku bekerja, hati bertanya-tanya ada apakah gerangan hingga aku di panggil ke kantor “wah jangan-jangan gajiku di naikan “pikirku dalam hati .Setelah ku menghadap eeee ternyata hari itu aku terkena PHK tanpa alasan yang jelas .dengan gontai aku keluar dari kantor dengan sebuah amplop coklat yang berisikan gaji satu minggu terakhir yang nilainya tidak lebih dari lima puluh ribu rupiah terasa melayang memikirkan akad nikah yang sudah di depan mata “ohhh tuhan berilah hambamu kekuatan agar aku bisa menyampaikan ke calon istriku” teriakku dalam hati .
Alhamdullilah calon istriku begitu bijak menyikapi keadaan saat itu dan aku putuskan untuk membuat usaha sendiri dengan sisa gaji yang hanya lima puluh ribu .Dengan modal seadanya dan sebuah sepeda pancal aku berusaha keliling kampong menjual marning makanan dari jagung khas daerah istriku ,aku berniat untuk pulang guna menunjukan pada orangtuaku bahwasanya seorang Guntur adalah orang yang bertanggung jawab ,dengan memakai sepeda pancal dan kardus besar yang berisi marning ku kayuh sepeda ku kerumah orangtuaku sampai disana orangtuaku menagis melihat aku mau berusaha seperti itu.mereka seakan tidak percaya bahwasanya anaknya mau menjalankan semua itu padahal semenjak dewasa aku sudah terbiasa pingin enak sendiri ,seiring berjalanya waktu sa’at yg kutunggu – tungu akhirnya datang juga yaitu hari pernikahanku diadakan di rumah calon istriku dengan sesederhana mungkin lengkap sudah hidupku hanya tinggal menata kehidupan yang lebih maju yang harus kulakukan.
Setelah akad nikah selesai aku ingin wujudkan impian seorang Guntur menjadi orang yang berhasil tetap dengan mengayuh sepeda aku masuk dari warung satu ke warung lainya tak terasa sudah tiga bulan ku jalani hal seperti itu ,di suatu hari aku tidak tahu kalau mertuaku baru saja menjual sebidang tanah karena terkena suatu proyek pemukiman hilang sudah mata pencaharian mertuaku yang sehari-hari bertani,pada sore hari istriku memberikan kepadaku segepok uang yng kira – kira empat jutaan dia berucap “mas aku ada uang dari mak enaknya dibuat apa ya” ,ku jawab “simpan aja dulu itu uang kamu cuman hati-hati karena kalau salah aku nanti yang dikira habiskan uang itu” istriku berkata lagi “ gak mas uang ini aku kasih ke sampean kalau mau buat beli motor biar sampean gak capek kerjanya .”ya alloh terima kasih engkau telah beri aku seorang bidadari yang suci sebagai pendampingku.setelah aku punya motor aku berusaha keras pagi aku jualan krupuk ke toko-toko ,siang sedikit hasil dari krupuk ku belikan permen dan korek untuk aku kelilingkan lagi hanya satu keinginan ku aku ingin bahagiakan istriku.
Seiring dengan perjalanan waktu aku ditawari pekerjaan oleh kakaku yang bekerja sebagai Satpam di sebuah distributor makanan dan minuman tanpa pikir panjang aku hiyakan walaupun aku belum tahu gaji yang ku terima berapa,aku hanya berpikir bahwa aku harus punya suatu pekerjaan tetap karena aku ingin sekali punya anak sesuai dengan doaku jikalau belum punya pekerjaan yang tetap mudah-mudahan istriku tidak hamil dulu.Alhamdulillah aku diterima di perusahaan tersebut berkat kenalan kakaku walaupun hanya sebagai tenaga sales spreading aku cukup senang dan akan kutunjukan bahwa aku bisa berbuat sesuatu ,gaji pertama kali yang kuterima ya alloh begitu senang hatiku tidak pernah merasakan hasil keringat ku sebanyak itu ,ku bergegas untuk cepat-cepat pulang ku beritahukan istriku bahwa aku terima gaji pertama ,alangkah riang hatinya sampai berucap “ mas gak salah hitung ta kok banyak”ku jawab “sudah syukuri aja apa yang kau terima itu rejekimu dan kamu pingin kemana hari ini”dengan polosnya dia menjawab “ke mendit aja ya mas” Ya alloh begitu lugunya dia hanya minta ke taman rekreasi di dekat rumahnya saja.dan bahagiaku tak tertahan lagi di waktu dia berucap”mas aku hamil” langsung ku kecup keningnya “Terimakasih ya Alloh semoga aku tetap dalam lindunganmu.
Setelah hari-hari kujalani dengan normal dan rutinitas pekerjaan ku kulakukan seperti biasa tibalah dimana sa’at istriku tuk melahirkan anak pertamaku dengan berharap cemas aku ditemani seorang temanku yang seprofesi di kantor ,aku menunggu kelahiran anaku tepat pada pukul 14.00 anak ku lahir dengan selamat ku beri dia nama ERLITA BUNGA ARNOLDY yang ku artikan lilin yang menerangi bunga dan kata-kata arnoldy aku ambil dari nama perusahaan biscuit yang selama ini aku tempati bekerja.genap sudah kebahagian ku.
Ditahun awal 2000 mulai timbul permasalahan dengan tempatku bekerja ,sudah dua tahun aku bekerja tetapi gaji yang kuterima tetap tidak berubah ,mulai aku berfikir aku hanya diperas oleh perusahaan dan terlebih lagi temanku kecelakaan waktu jam kerja tidak mendapat ganti sepeserpun dari perusahaan ku beranikan diri untuk menayakan kejelasan statusku di perusahaan itu ,ternyata kontrak kerjaku selalu diperbaharui oleh pimpinan tanpa sepengetahuan ku ,suatu hari ku menghadap tuk minta kontrak kerjaku selama ini dan dia tidak berani untuk memberikan hal tersebut karena sesuai UU yang berlaku dia telah melakukan pelanggaran sehingga dia takut untuk mengeluarkan surat kontrak.dan pada saat itu bertemulah aku dengan Manager principle aku utarakan semua keluhanku dan alhamdulilah dia respon positif untuk merekrutku menjadi karyawan principle .Begitu bahagianya aku dan keluargaku aku diterima bekerja dengan perusahaan PMA yang dimana tunjangan kesejahteraan karyawan begitu di perhatikan dan aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini aku ingin menjadi yang terbaik,terbukti dari bulan ke bulan aku selalu mendapat bonus penjualan yang cukup besar hingga aku terlena terbawa arus kehidupan dan mulai lagi mabuk-mabukan ,putaow,ganja menghiasi kehidupanku aku lupa pada saat itu .dan begitu bangganya aku dengan kelakuan ku pada sa’at itu ku ajak tetanggaku minum-minuman beralkohol ,hingga istriku pun hanya bisa menangis oleh kelakuanku.hampir empat tahun tak terasa tepatnya di tahun 2004 aku mulai limbung tanpa arah disebabkan aku diturunkan posisiku oleh atasan ku tanpa alasan yang jelas dan yang menggantikan aku adalah orang baru ,di tambah lagi ayahandaku terkena sakit ,wouw…lengkap sudah penderitaanku. aku merenung apakah selama ini aku salah ,karena setiap temanku memberitahuku selalu ku mentahkan pendapat dia” ya allah berilah petunjukmu “ ucapku dalam hati.
ERLITA BUNGA ARNOLDY
Semakin hari penyakit ayah ku semakin parah sampai pada suatu hari aku dapat kabar ayahku koma di rumah sakit ,akupun beranjak menuju kerumah sakit dan ternyata ayah ku hanya menunggu waktu. pada sa’at itu juga aku bermusyawarah dengan keluargaku untuk membawa pulang ayah ku kerumah saja.dan mereka semua setuju untuk membawa ayahku pulang, di tengah perjalanan kala itu aku memmangku kepala ayahku tepat di jalan Tumenggung Suryo ayah ku mengalami sakaratul maut “ya Alloh begitu sulitnya orang menhadapi mati”ucapku dalam hati,aku berfikir ayahku adalah seorang yang fanatik dalam beragama menhadapi mati aja masih sulit apalagi aku yang kerjanya mabuk-mabukan,main perempuan apakah nggak tambah sulit matinya nanti dan hari itu juga kesadaran ku mulai timbul bahwa yang aku kerjakan selama ini adalah salah,sejak hari itu aku mulai meninggalkan semua hanya satu keyakinan ku,aku ingin TOUBAT.di hari ke 7 sepeninggal ayah ku hatiku tersentuh tuk menjalankan sholat maqrib berjama’ah dengan istriku “yang aku pingin sholat berjama’ah “ucapku kepada istriku dan istriku menjawab “ayo yah “dengan begitu riang nya dia mengambil air wudlu.di sa’at aku mengucap takbir seketika tembok dihadapanku berubah menjadi suatu layar dimana disitu tampak sebuah mushola kecil bercat putih bersih dan didalamnya terdapat orang – orang yang berpakaian putih bersinar ketika hendak masuk kudengar ada suara membentakku “ kalau kau ingin masuk tolong lihat di belakangmu dulu” dan akupun menoleh ke belakang Astafirulloh hal adzim,subhanalloh kulihat begitu banyak orang tak berbusana di ikat di pohon dan di siksa, di akhir sholatku tak terasa air mata ku berlinang deras teringat akan semua kelakuanku sampai aku baru sadar aku sholat berjama’ah dengan istriku “ kenapa yah “ tanya istriku”ku jawab “gak …gak pa pa..kok yang aku hanya teringat dosa – dosaku saja“
Dari hari ke hari sepeninggal ayahku aku bagai orang yang tidak punya tujuan mau melakukan hal – hal yang seperti dulu aku teringat kematian ayahku kucoba tuk bertahan dari godaan duniawi yang selalu menggodaku sampai tepat pada empat puluh hari dari kematian ayahku mulai timbul permasalahan pada saudaraku terutama pada adikku yang ingin menjual rumah peninggalan ayahku.pada hari minggu datanglah kakak ku kerumah dan berkata”le wis krungu ta “aku menjawab “opo to yuk “ iku lo ibuk kate melu adikmu nang omahe “kata kakakku “la omahe kate diapakno” timpalku lagi “kate di kontrakno opo di dol “ujar kakakku.mendengar hal itu aku tanpa berfikir lalu berucap”ojok nangdi – nangdi sek aku tak metu deluk entenono kene ae yo yuk”.aku langsung naik motorku menuju rumah orangtuaku ,sesampai disana kulihat ibuku duduk di ruang tamu,dan aku lalu bertanya “ bener ta buk omah iki arep di kontrakno opo di dol” dengan agak tesinggung ibuku menjawab “ jare mbakyu mu ta ojok percoyo omongane iku”aku duduk disebelah ibuku sambil menahan rasa pusing karena dari kemarin kepalaku terasa sakit,keluarlah adikku dari kamar sambil berucap”sampean mas gurung eruh butuh e wong tuek wes nyelatu”dengan nada emosi aku menjawab”ojok kakean cangkem ilingo omah sijine wes mbok dol jare gawe nyaur utang wong tuo ,saiki awakmu ngomong utange ibuk sik akeh,tolong utange ibuk nang sopo ae aku anak e sik sanggup nyauri ,wonge kongkonen rene”ibu jadi marah dan berucap “gurung iso nyeneng no wong tuo awakmu wes wani ngomong koyok ngono kualat le awakmu”dengan berurai air mata aku menjawab “aku ngene iki mung kepingin gak onok e bapak dulur tambah rukun gak pecah koyok ngene iki,lek encen aku salah ojok mene emben buk dino iki aku malek lek wani karo ibuk”setelah itu aku jatuh tak sadarkan diri ,dan tahu-tahu aku sudah berada di rumah kakakku yang berada di belakang rumah ibuku “ wes encen adikmu kelakuane ngono sing sabar yo”ucap kakaku .aku langsung bergegas menuju makam ayahku yang jarak dari rumah berkisar 100 meter kuberdoa di depan makam ayahku agar dia disisiNYA bisa tenang dan kuambil segegam tanah yang masih merah dari makam ayahku dan kubawa pulang sesampai di rumah aku menangis teringat kata-kata ibuku.
Tiga hari sudah kejadian diatas berlalu dan aku tanpa arah di rumah terasa panas di luar aku coba tuk menghindar dari kemaksiatan “ya alloh inikah cobaan orang-orang yang ingin kembali ke jalanmu sampai aku bertemu teman sekampung ku dia bertanya “kenapa kok murung aja kamu tur “ gak pa pa hanya sedikit masalah “jawabku dan dia menjawab”aku ada teman yang bisa ngerti”aku berlalu sambil berucap “dukun ta”.karena selama ini aku tak percaya sama sekali dengan dunia perdukunan.selang satu hari aku bertemu dengan teman ku yang kemarin entah kenapa aku langsung bertanya”nang di omahe koncomu ayok terno tapi aku lek digawani opo-opo tak suwek-suwek nang ngarep pe de’e dan gak kate balek aku “dan temanku pun menjawab “yo wis ayo tak terno saiki lek pancen jodoh mesti ketemu karo wonge”,akupun bergegas mengambil motorku dan berangkat ke rumah orang yang disarankan temanku dengan diantar oleh temanku tadi,dalam perjalanan hatiku berkecamuk benarkah apa yang dikatakan oleh temanku tadi tidakah aku tergolong orang yang syirik menurut agama nantinya.sesampai di muka gang rumah yang di tuju aku turun dan menuntun motorku . kuketuk pintu rumah dan ku ucapkan salam “asalamualaikum” “walaikum salam “ada jawaban dari dalam rumah dan tidak lama pintu pun terbuka dan” Astaqfirulloh”ucapku dalam hati bagai terhenyak aku melihat sesosok yang mirip wajah ayahku .dan aku pun duduk di depan beliau ,ku pandangi wajah tua itu dan dia bertanya”sapa namamu le” ku jawab “ Guntur pak””waduh la gluduk tok ae “ujar beliau ,akupun diam tak bersuara tetap kupandangi wajah tua itu sambil berfikir “jangan-jangan aku ….”sebelum selesai berfikir beliau sudah berkata “sudah kamu orangnya tidak gampang percaya sekarang kamu pulang dan minta ma’af kepada ibumu jangan berfikir ibumu salah karena jika tidak ada dia gak mungkin akan ada kamu”bagai disambar petir di siang bolong aku pun berdiri dan berkata “terima kasih pak mudah-mudahan bapak orang yang selama ini saya cari untuk menuntun saya kejalan taubatan nashuha “ setelah berpamitan akupun beranjak pulang tetapi akupun tidak langsung pulang akan tetapi pergi menuju ke rumah orang tua ku sesampai di rumah orang tuaku akupun langsung menuju ke kamar ibuku ,kulihat ibu sudah tidur dengan perlahan ku bangun kan ibu “bu….bu…”ucapku denga perlahan ibuku bangun dan duduk tidak berfikir panjang akupun langsung mencium kaki ibuku sambil berucap”bu ampuni anakmu yang telah berdosa kepadamu”ibukupun menangis dan berucap” yo le ibu juga salah sing atu-ati yo”lalu kucium kening ibuku dan tak lama kemudian akupun berpamitan untuk pulang.
Selang dua hari aku mendengar ibuku jatuh sakit dan aku pun berkunjung ke ibuku sesampai disana aku bertanya “opo to buk sing dipikir kok maleh loro “ibuku pun bercerita banyak tentang adik dan masalah dia selama ini akupun jadi meneteskan airmata sambil berucap “bu aku anakmu aku akan cari jalan keluar guna menutupi hutang – hutang ibu,jangan berfikir biar cepat sembuh “dan akupun bergegas pulang dan ku ceritakan semua itu kepada istriku .istriku pun menangis dan berucap “yah kamu sebagai anakya tolong dibayar hutang-hutang ibu kalau gak bisa tolong minta tempo ke orang nya untuk bisa di angsur”mendengar ucapan istriku akupun menangis smbil berkata dalam hati “ya alloh ya rob begitu mulia nya hati istriku mudah-mudahan engkau jaga istriku dengan hidayahmu”.
VANIA BUNGA ANEIRA ARNOLDY
Setelah kejadian diatas hari – hari kulalui dengan normal dan akhirnya aku rela rumah ibuku di kontrakkan selama dua tahun guna menambah melunasi hutang-hutang ibuku dan aku semakin dekat dan belajar banyak tentang kehidupan dan agama kepada bapak yang menuntun aku diatas,hari-hari kulalui dengan memperbanyak tafakur dan ber munajat kepadaNYA tak terasa perjalanan ku hampir tiga tahun ku lalui rutinitas kulalui dengan wajar dan biasa tepatnya pada bulan juli 2007 waktu itu aku di tugaskan di kota Blitar oleh perusahaan.suatu hari aku di panggil oleh kantor cabang karena besok harinya aka nada meething di Surabaya dengan senangnya aku pun pulang yang biasanya pulang hari jum’at sore hari rabu sore sudah pulang dan bertemu anak istriku.Tepat jam 05.00 pagi harinya semua teman ku berkumpul di depan kantor untuk berangkat ke Surabaya dan sekitar pukul 07.30 kita sampai di tujuan tanpa banyak acara kita dikumpulkan di hotel ternama di Surabaya dan apa yang terjadi hari itu adalah hari yang menyakitkan bagi semua karena hari itu kita di PHK oleh perusahaan yang hampir sepuluh tahun aku bekerja dengan terpaksa kita mennandatangani surat PHK tersebut,istriku ku telfon dan lagi-lagi begitu tegarnya jawaban dia “sudahlah yah aku nggak papa kok mudah-mudahan pesangon yang ayah dapat bisa kita bikin usaha “sesampai di rumah akupun tak bisa berfikir dengan jernih walaupun dari pihak distributor sudah memberi gambaran untukku ,tetapi aku berfikir teman-temanku akan kemana masak aku bekerja sedangkan mereka masih mencari,dengan tekat bulat ku tolak tawaran bekerja di distributor tersebut hanya gara-gara loyalitas terhadap teman.tak terasa aku menganggur hampir tiga bulan lamanya dan akhirnya kuputuskan untuk membikin usaha jual STMJ di depan rumah semua bahan-bahan yang diperlukan sudah kupersiapkan,pada sore hari ketika ku buka jualanku aku terkaget dengan bunyi HP ku dan kulihat ternyata Manager Distributor menelponkun dan menayakan apakah aku sudah bekerja,kujawab dengan singkat “belum pak” dan beliau mengajak ku untuk berkerja di tempat ku yang lama ,tanpa pikir panjang ku terima tawaran beliau.dan inilah awalku bekerja kembali sebagai seorang salesman,hari-hari kulalui dengan seperti dulu tanpa terasa aku sudah bekerja tiga bulan tepat di akhir bulan aku memberanikan diri untuk mengajukan recent terhadap atasanku karena sesuatu hal yang tak bisa kutuangkan dalam tulisan ini.
CARINO BAGAS VAN KRESNA
Setelah keluar dari perusahaan aku coba tuk berusaha sendiri ,kuawali seperti semula menawarkan produk dari toko ke toko dan alhamdulilah semakin hari usahaku membuahkan hasil hampir tujuh bulan aku berusaha sendiri.suatu hari aku dapat undangan hajatan tetangga rumah dan sepulang hajatan ku lihat ada sepeda motor di depan rumahku,ternyata tak kusangka Manager lamaku bermain kerumah dan ku persilahkan beliau masuk “Pak masuk aja buat apa di luar ,dingin lo pak”baliau menjawab “gak papa la tur ,aku pingin di belakang rumahmu” karena di belakang rumah telah kubuat seperti gazebo untuk menenangkan fikiran kalau lagi sumpek.tak terasa kita ngobrol hampir lima jam kemudian beliau pamit pulang karena jam hampir menunjukan pukul 2 malam.
Setelah pertemuan tadi hari-hari kujalani seperti biasa dan tepat hari ke tiga pukul 11 malam HP ku berdering kulihat” lo kenapa Pak Bagus menelpon malam – malam begini ya” pikirku dalam hati.”tur mau gak kamu bekerja sebagai Supervisorku “Tanya beliau dan tanpa berfikir panjang kujawab”mau pak “ “oke tolong besok bikin lamaran dan taruh kantor Malang ya”jawab beliau dengan singkat. ku bicarakan hal ini dengan istriku dan istriku bertanya “yah la usah kita gimana kita udah habiskan modal banyak lho “aku pun berfikir “ya alloh iya ya la usahaku gimana” teapi karena aku sudah berani menjajikan kepada seseorang ya aku pun bertanggung jawab karena aku tidak mau dianggap plin plan oleh orang ,beberapa hari kemudian tes pun kujalani aku berharap tidak lolos tes tersebut karena aku mengerjakan soal tes hanya butuh waktu 7,5 menit tanpa kujabarkan panjang lebar soal tes nya.ternyata waktu interview dengan pihak HRD aku terpojok dengan kata-kata yang harus ku jawab dengan professional “pak Guntur kapan siap bekerja “tanpa fikir panjang kujawab “kapanpun perusahaan meminta saya siap” inilah awal karier ku di bidang marketing.
Dihari pertama aku bekerja sebagai supervisor di CV TPR-Malang aku adakan perkenalan terhadap team baruku,”selamat pagi rekan-rekan “ sapaku dengan lantang”pekenalkan nama saya Guntur prastowo ,saya disini sebagai Supervisor kalian yang menggantikan Supervisor yang lama,mungkin diantara kalian banyak yang telah mengenal saya ,harapan saya saya bergabung dengan perusahaan ini agar saya bisa membangun team work yang solid” itulah sebagian teks briving morning saya di kala pertama masuk kerja
Di hari-hari sebagai supervisor aku mengalami banyak tantangan baru yang selama ini belum pernah aku jalani .banyak perubahan – perubahan yang harus kulalukan guna menata perusahaan tersebut sampai-sampai kuberanikan diri tuk mengeluarkan SP untuk karyawan yang indisipliner. Hari-hari kujalani dengan riang gembira karena pada saat itulah aku mulai mengenal dan diharuskan tahu tentang computer dan alhamdullilah tuhan telah memberiku kemampuan untuk menangkap pelajaran dari atasan ku dengan waktu yang singkat.
Singkat cerita telah enam bulan aku jalani pekerjaan ku sebagai Supervisor dan diawal bulan ketujuh aku kaget bahwa atasanku mengudurkan diri dari perusahaan dan beliau Cuma berpesan mudah-mudahan aku bisa bertahan karena aku telah diajukan kedirektur perusahaan untuk menggantikan posisinya.
Itulah sedikit kisah perjalanan hidup dari seorang Guntur dan kini aku telah menduduki jabatan sebagai Operational Manager dari PT TIRTA PRIMA RASA doaku hanya satu “ Ya Alloh ya rob mudah-mudahan aku bisa menjalankan amanat mu ini dengan jujur dan bertanggung jawab”.
Terima kasih buat ;
1. Kedua orang tuaku yang telah membesarkan aku , Bapak angkatku
yang telah menuntunku kembali ke jalan NYA,Istriku yang tidak pernah lelah tuk memberi support,ketiga anakku yang selalu memberikan aku senyuman.
1. Kedua orang tuaku yang telah membesarkan aku , Bapak angkatku
yang telah menuntunku kembali ke jalan NYA,Istriku yang tidak pernah lelah tuk memberi support,ketiga anakku yang selalu memberikan aku senyuman.
Bpk Bagus Putu
2. Kepada Bapak Bagus yang telah membibingku & Ibu Linda H yang telah memberikan kesempatan emas terhadap saya.
TEAM WORK CV.Tirta Prima Rasa
Team Work PT.Tirta Prima Rasa 2010
3. Dan seluruh team TPR – Malang serta teman-temanku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.
jabatan bukan sesuatu penghalang untuk menciptakan kreatifitas baru
Tidaklah penting berapa lama kita
hidup! Satu hari, atau seratus tahun...
hidup! Satu hari, atau seratus tahun...